Kamis, 11 November 2010

KENAKALAN REMAJA

Pada era globalisasi dengan derasnya arus informasi masuk ke Indonesia tanpa adanya filter, membuat para remaja dan pelajar kita selalu berada pada kondisi transisi kultural. Dari hari kehari remaja kita dipameri berbagai bentuk budaya dan moralitas manca negara lewat media elektronik secara bulgar. Akibatnya mereka bisa belajar dari sumber informasi lain selain dari guru, orang tuanya maupun masyarakat sekitarnya. Bagi yang tidak memeliki ketahanan moral, sangat gampang mengadopsi perilaku dan moralitas yang tersurat maupun yang tersirat dari berbagai pesan telivisi dan media masa. Secara tidak sadar masyarakat dikondisikan dengan acuan moral yang datang dari manca negara, sehingga sedikit demi sedikit filter moral masyarakat berubah. Akhirnya kontrol sosial terhadap perilaku dan moralitas antarsesama semakin longgar.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses perkembangan jiwanya, baik intelektual maupun spritual. Kenakalan remaja merupakan perwujudan dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak para pelakunya. Banyak faktor yang mempebgaruhi dan mendorong seorang remaja menjadi tidak terkontrol, diantaranya.
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebasan yang berlebihan
- gaya hidup 
- masalah yang dipendam, serta
- pengaguman berlebihab terhadap sesuatu,
 

Saat ini masih banyak orang tua yang kurang memperhatikan perkembangan perilaku anaknya. Hal ini disebabkan dengan kesibukan pekerjaan mereka untuk memuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga. Seharusnya keluarga sebagai tempat pendidikan anak pertama harus lebih peka terhadap perkembangan perilaku anaknya. Dengan demikian diharapkan anak dapat berkembang sesuai dengan nilai, norma yang berlaku. Langkah–langkah yang harus dilakukan orang tua untuk dapat mencapai tujuan tersebut antar lain
  1. Harus ditanamkan nilai dan norma agama dalam diri anak. Karena agamalah yang dapat mengendalikan perilaku manusia. Jika melakukan ajaran agama dengan baik maka baiklah perilakunya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara berdiskusi tentang berbagai permasalahan yang dihadapi remaja ditinjau dari agama dan bidang lain, melakukan sholat berjamaah.
  2. Orang tua harus dapat meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan anaknya dalam rangka memahami, mengetahui kebutuhan psikis maupun fisik serta permasalahan yang dihadapi anaknya. Memecahkan permasalahan yang dihadapi anaknya yang sudah remaja hendaknya melibatkan seluruh anggota keluarga, dengan mendengarkan pemasukan dari semua amggota keluarga maka permasalahan tersebut dapat diselesaikan lebih baik.
  3. orang tua harus mengetahui teman-teman dekat anaknya. Hal ini dilakukan agar dapat lebih mudah mengontrol anaknya, apakah temanya tersebut baik ataukah anak brandalan,  sebab perilaku remaja selain dipegaruhi oleh keluarga juga oleh teman sebaya,
Dengan kata lain untuk menyelesaikan masalah remaja perlu melibatkan berbagai komponen baik sekolah, keluarga, masyarakat maupun aparat hukum. Berbagai komponen tersebut saling bekerja sama secara senergi dan sitemik yang dituangkan dalam program yang jelas dan terencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar